Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2025

Rencana membangun yang...

 (II) Hai siapa pun yang membaca ini, aku ingin bercerita. Tapi sebelumnya aku punya satu pertanyaan, mengapa yah saat otak kita re-traumatized, malahan orang-orang yang mencintai kita, justru yang meninggalkan dan bahkan memblokir kita. Orang-orang yang kita butuhkan malahan yang meninggalkan. Mereka malahan yang kemudian tidak memahami, bahkan menjauhi dan menganggap ada yang salah dengan kita.  Jadi, hari ini beta sempat berkata ke seoarang puan yang beta cintai juga: "Kamu gembira kan". Awalnya beta hanya ingin memastikan dia baik-baik dan ceria dan selalu gembira, tapi jatuhnya malahan beta yang salah. Beta seperti mengatakan bahwa dia tidak gembira. Akhirnya, dia terbuka bahwa dia sudah tidak menghormati beta lagi, pasca beta menelpon dan memaksakan berbicara dengan dia. Beta juga bingung tiba-tiba ini terjadi. Padahal beta hanya ingin memastikan dia baik-baik, dan tidak mengapa-mengapa. Ternyata beta memang salah. Kadang beta berpikir harusnya beta tidak dilahirkan saj...
hai adek hari ini aku menulis aku mencintaimu dan mendoakamu aku merindukan kamu tapi kamu pun sudah digenggamannya si penggambar rumah itu aku hanya rindu ok tidak berharap apa-apa tidak berharap banyak tubuhmu sudah cukup bahagia dengan dia setidaknya itu yang kulihat di status WA aku ingin memelukmu tapi ya sudah maaf yah aku yang salah  memang sudah seharusnya aku menghilang saja aku merindukan suara dan lembut nyanyianmu tempat anak-anak mendapat rindu akan ibu akan ayah akan setiap diri mereka yang terus mencari makna kamu juga bertumbuhlah semoga kamu membaca ini tapi jika tidak  tak apalah ya sudahlah aku ingin berteriak  lari ke arah tubuhmu maaf yah aku salah aku salah Ambon, 26 Agustus 2025
 As you walk through the time the one that loved you will be just like the time slowly but surely she's gone and forgetting the moment As you deep pray for her That is just how you feel Maybe it is unfair Maybe it is fair i don't know the answer even myself don't understand it as you grow and blueing that it just life since you were a kid people have left you no one can understand you no one to hug you that is fine too it is okay to feel sad it is okay to feel lonely it is okay to feel abandonment kesendirian tidak membaik aku belajar tumbuh dengan sendiri menjadi air yang mengaliri sungai-sungai yang tenang dan dahaga aku ingin mencintaiku dengan kesenangan dan kehangatan seperti air jatuh di pagi ketika dingin menumbuhi tubuh dan tak ada yang memeluk ku mungkin cinta bukan untuk ku mungkin aku harusnya tidak dilahirkan mungkin aku harusnya berakhir ya sudahlah, hidup memang begini menyerah saja Ambon, 26 Agustus 2025

perihal doa

Sejak lalu aku belajar untuk mendoakan kamu aku mendoakan mu sama dengan aku mencintai mu kau begitu bahagia setidaknya yang aku lihat dari status wa hehehehe semoga dirimu terus berdamai aku minta maaf segala sakit yang kuukir di tubuh mungilmu aku mendoakanmu aku mendoakanmu terima kasih untuk tumbuh dan mewarnai wajah di anak-anak Ambon, 18 Agustus 2025 
 every night I cry before go to sleep these pills cannot help me these prayers feel far away I don't even know who I am I miss you amor I wish we were still together I hate myself for hurting you But I don't know how to take care myself again I need you even these pills cannot make me sleep or awake I love you even it's hurting I wish you hug and hold me tight I love you I wanna call you and pray with you feeling with you crying with you happy with you how are you? Ambon, 18 August 2025

Pil

Sejak November lalu aku diberi pil agar tubuhku bisa tertidur tenang tapi sama saja tiap malam segala yang buruk menyerang mata mengalirkan air kepala ku seakan ingin berakhir Entahlah kapan in berakhir kapan aku berakhir? setiap malam aku teringat masa-masa lampau dengan mama dengan kaka dengan mu juga aku merindukan semuanya meski hatiku merasa ditinggalkan sendirian bahkan cintaku pun membuat kau pergi entahlah aku merindukan kamu pil ini pun tak berguna buatku tenang

bola mata Iya

 di paras pagi penuh renjana dua bola mata hangat penuh warna di pipimu yang memerah dan senyum-mu merekah lalu, satu per satu bunga mekar dengan rindu dan rambutmu seperti gelombang di pesisir Maluku tenang sesekali marahlah sesekali sedihlah sesekali menangislah banyak kali tersenyum banyak hal gembira banyak kali merindu banyak hal bersuka Suatu waktu masing-masing kita akan memenuhi diri yang tak pernah puas Ambon, 12 Agustus 2025
 Dahulu ada sorang penyair menuliskan sajak di persimpangan jalan sajak ini masih terus mengikutiku setiap kali aku berpikir tentang waktu Kadang hujan memburuku seperti rindu akan segala indah di lampau tubuhku basah sebasah basahnya, tetapi hati dan mataku menjadi sungai mengalirkan segala amarah kecewa suka dan duka yang aku temui di persimpangan jalan aku menunggu waktu memberiku ruang untuk bertemu mempertemukan aku dengan segala rindu, impian, segala yang biru Di persimpangan jalan ini aku semakin yakin kalau beberapa hal di hidup ini sangat menjengkelkan satu hal yang aku pelajari  dua hal yang aku kenali tiga hal yang aku benahI diri simpang jalan ini penuh tanya simpang jalan ini penuh dahaga simpang jalan ini penuh mata air simpang jalan ini penuh… ya sudahlah tidak semuanya di hidup memang menyenangkan tidak semuanya di dunia memberi ketenangan tidak semuanya di bumi memberi apa yang kuingini sekali lagi aku ingin bertemu dengan waktu duduk sambil minum kopi dan rin...
 lagu-lagu rindu mengublim sungai mengalir  hati mencabik aku merindu kamu apa kabar dirimu? aku rindu "I am proud of you!" Aku terus mencintaimu
Luka Jalanan Ambon penuh basah sampah berserakan di mana-mana langit sedikit cahaya bulan sedikit berduka orang-orang berlomba menjadi paling disuka pipi-pipi menjadi merah tubuh-tubuh menjadi amarah sedang kening manismu tergaris dan matamu hangatmu menangis entah mengapa sungai ada di wajahmu dan lekaslah rindu memburu rindu akan masa lalu rindu akan waktu  saat dirimu tidur terlelap tanpa takut bangun pagi tanpa ragu bermimpi lagi tanpa terbangun dan menyadari jika sendiri adalah sepi dan sepi adalah badai yang memburu kau hingga tubuhmu membiru melukai senyum hangatmu matahari berduka langit terluka duka perasaan yang paling tak suka tetapi paling dirindukan setiap kali aku berduka gembira menjadi luka suka menjadi marah segalanya berubah makanan menjadi hambar ditelan seperti tak ada rasa sebab membuka perasaan membuat luka semakin mendalam ada kata pepatah masa depan jika kau harus mencintai lukamu tapi jika mencintai adalah memiliki masakan iya tubuhku harus selalu dilukai j...